Minggu, 11 Oktober 2015

Neraka adalah tempat dimana Allah subhanahu wa ta�ala memasukkan orang-orang yang ingkar kepada-Nya ke dalamnya. Mereka disana akan menjalani siksaan yang mengerikan dikarenakan apa yang telah mereka perbuat di dunia. Kulit mereka akan dihanguskan oleh panasnya api neraka. Dan setelah kulit mereka hangus, maka Allah akan menjadikan kulit mereka seperti semula kembali, untuk kemudian dibakar lagi oleh api neraka. Dan seperti itulah siksaan yang akan mereka rasakan di dalamnya berulang-ulang. Oleh karena itu, sudah sepatutnya selama kita masih hidup di dunia ini mematuhi apa-apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta�ala dengan semaksimal mungkin dengan harapan agar dijauhkan dari siksa neraka.

Ketika kita menganalisis ayat-ayat Al-Qur�an yang menjelaskan tentang siksa neraka, jelas bahwa panas api neraka bertingkat-tingkat, dan begitu juga dengan azab atau hukuman yang disiapkan Allah subhanahu wa ta�ala bagi para penghuninya. Jadi, neraka bukan hanya terdiri atas satu tingkat, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta�ala dalam Al-Qur�an �Sesungguhnya orang-orang yang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah di neraka...(Qs. An-Nisa�[4]: 145)

Mengenai tingkatan-tingkatan yang terdapat di surga dan neraka, Allah subhanahu wa ta�ala berfirman dalam Al-Qur�an sebagai berikut:

Dan masing-masing akan memperoleh derajat yang selaras dengan amal mereka...(Qs. Al-An�am[6]: 132)

Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali! (Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.(Qs. Ali Imran[3]: 162-163)

�Abd ar-Rahman ibn Zaid ibn Aslam berkata, �Tingkatan-tingkatan dalam surga semakin meninggi, sementara tingkatan-tingkatan dalam neraka semakin merendah.� [1]

Sebagian ulama salaf meriwayatkan bahwa para Muslim yang masuk neraka karena dosa-dosa mereka akan ditempatkan pada tingkat pertama, orang-orang Yahudi pada tingkat kedua, orang-orang Kristen pada tingkat ketiga, kaum Sabi�in pada tingkat keempat, kaum Zoroaster pada tingkat kelima, orang-orang Arab musyrik pada tingkat keenam, dan orang-orang munafik pada tingkat ketujuh. Beberapa kitab memberikan nama-nama yang berbeda kepada tingkatan-tingkatan di neraka: tingkat pertama disebut jahannam, kedua lazha, ketiga huthamah, keempat sa�ir, kelima saqar, keenam jahim, dan ketujuh hawiyah.

Tetapi, tidak ada dalil bahwa para penghuni neraka terbagi ke dalam tingkatan-tingkatan menurut nama-nama tersebut. Yang benar adalah bahwa semua nama tersebut�jahannam, lazha, huthamah, dan seterusnya�adalah nama-nama lain untuk menyebut neraka secara keseluruhan, dan nama-nama tersebut tidak ada hubungannya dengan salah satu tingkatan atau bagian dari neraka. Kita juga mengetahui bahwa para penghuni neraka akan ditempatkan di berbagai tingkatan neraka menurut besarnya dosa dan tingkat kekafiran mereka.

Referensi: Al-Asyqar, 'Umar Sulaiman (2001). Surga dan Neraka. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya dari Lampu Islam:


Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam
YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam
 

[1] Ibn Rajab, at-Takhwif min An-Naar, hal. 5

0 komentar:

Posting Komentar