Rabu, 28 Oktober 2015


Dalam Al-Qur�an disebutkan bahwa makanan dan minuman penduduk surga antara lain terdiri dari buah-buahan, burung yang gemuk, almanna (rasanya seperti madu), assalwa (sebangsa burung puyuh), air madu, susu, dan berbagai macam makanan yang tidak bisa disebutkan satu per satu karena begitu banyaknya. Makanan dan minuman yang nikmat ini adalah salah satu karunia dari sekian banyak karunia yang diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada para penduduk surga.

Keterangan yang lain menyebutkan bahwa Tsauban, bekas budak Nabi Muhammad shalallahu �alaihi wassalam menyebutkan �Aku sedang berdiri di sisi Rasulullah, tiba-tiba ada seorang pendeta Yahudi yang menghadap lalu mengemukakan beberapa pertanyaan, �Siapakah orang yang pertama kali diperbolehkan (yakni atas titian)?�

Rasulullah menjawab, �Orang-orang muhajirin yang qari� (ahli membaca al-Qur�an).� Mendengar jawaban tersebut, orang Yahudi itu bertanya lagi, �Apakah hadiah mereka setelah masuk surga?� Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam menjawab, �hati ikan paus.� Orang Yahudi itu bertanya lagi, �Apakah makanan mereka sesudah itu?� Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam menjawab, �Mereka disembelihkan lembu jantan surga, lalu memakannya di tepi surga.� Orang Yahudi itu bertanya lagi, �Apakah minuman mereka setelah memakan lembu jantan tersebut?� Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam menjawab, �Mereka minum dari mata air di surga, namanya air salsabil.� Orang Yahudi itu berkata, �engkau benar.��

Pada keterangan berbeda, Zaid ibn Arqam menceritakan bahwa ada seorang laki-laki Yahudi datang kepada Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam kemudian berkata, �Hai Aba Qasim (sebutan lain bagi Nabi Muhammad shalallahu �alaihi wassalam), betulkah bahwa engkau mengatakan bahwa penduduk surga itu makan dan minum di dalam surga?� Lalu Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam menjawab, �Benar bahwa seseorang dari mereka itu diberikan kekuatan makan, minum, dan bersetubuh seratus kali lipat.�

Karena masih penasaran, maka orang Yahudi itu bertanya kembali, �Bagaimana mungkin orang yang makan dan minum itu tidak usah berhajad (buang air besar/kecil)?� Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam lalu bersabda, �Hajad keperluan adalah berupa keringat yang mengalir dari kulit mereka (penghuni surga) yang harum seperti kasturi, jadi perut mereka menjadi kurus (tidak buncit).�

Abdullah bin �Amr berkata tentang firman Allah subhanahu wa ta�ala: �... Diedarkan kepada mereka piring-piring...� (Qs. Az-Zukhruf: 7)

Maka Abdullah bin �Amr mengatakan, �Para penduduk surga akan mendapatkan tujuh puluh piring yang terbuat dari emas. Setiap piring memiliki warna berbeda. Dari sekian piring yang ada, tidak ada yang warnanya sama.�

Dalam hadits riwayat Bazzar namun dengan sanad dhaif, Ibnu Mas�ud menyatakan, �Sesungguhnya kamu akan melihat seekor burung di surga yang dagingnya sangat kamu suka. Lalu burung yang dagingnya kamu suka tadi tersungkur di hadapanmu dalam keadaan telah dimasak.�

Hudzaifah pernah menyatakan bahwasanya Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam pernah bersabda kalau di dalam surga itu ada burung sebesar unta. Abu Bakar radiyallahu anhu bertanya, �Wahai Rasulullah, apakah daging burung itu benar-benar nikmat?� Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam menjawab, �Orang yang memakannya akan merasakan nikmatnya. Dan engkau wahai Abu Bakar termasuk orang yang nantinya memakannya.� 

Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam

Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam   
Google + Lampu Islam: Plus.google.com/+LampuIslam 

0 komentar:

Posting Komentar