Minggu, 11 Oktober 2015

Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang durhaka kepada Allah, sebagaimana firman Allah:

�Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.(Qs. At-Tahrim[66]: 6)

Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.(Qs. Al-Baqarah[2]: 24)

Yang dimaksud dengan manusia sebagai bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis batu yang akan digunakan sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah subhanahu wa ta�ala yang Maha Tahu. Para ulama berpendapat bahwa batu tersebut adalah batu belerang. �Abdullah ibn Mas�ud berkata, �Batu itu adalah batu belerang, yang diciptakan Allah subhanahu wa ta�ala pada langit pertama pada hari Ia menciptakan langit dan bumi, yang dipersiapkan-Nya untuk orang-orang kafir.� Hal ini diriwayatkan oleh Ibn Jarir, Ibn Abi Hatim, dan Hakim dalam al-Mustadrak. Ibn �Abbas, Mujahid, dan Ibn Juraij juga mempunyai pendapat yang sama. [1]

Jika pendapat ini didasarkan kepada sesuatu yang pernah dikatakan Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam, maka kita dapat menerimanya tanpa keragu-raguan atau argumentasi. Kalau ini merupakan masalah ijtihad, yang didasarkan pada pengetahuan tentang alam dan sifat-sifat bebatuan, maka kita tidak dapat menerimanya tanpa mempersoalkannya. Mungkin ada jenis-jenis batu lain yang lebih baik kualitasnya daripada belerang, baik dari segi kekuatannya maupun dari segi mudah atau tidaknya batu itu terbakar. Pengetahuan sains umat Muslim pada masa dahulu masih belum semaju sekarang; mereka melihat bahwa belerang mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh jenis batu lainnya, sehingga mereka beranggapan bahwa belerang adalah bahan bakar untuk neraka. Ibn Rajab mengatakan, �Sebagian besar mufassir menganggap bahwa yang dimaksud dengan batu itu adalah belerang, yang akan dijadikan sebagai bahan bakar neraka. Dikatakan bahwa belerang memiliki lima sifat (siksaan) khusus yang tidak dimiliki jenis-jenis batu lainnya yaitu: mudah terbakar, tidak sedap baunya, mengeluarkan banyak asap, mudah menempel di kulit, dan sangat panas jika dipanaskan.� [2] Namun Allah subhanahu wa ta�ala bisa saja menciptakan batu-batu jenis lain yang jauh lebih baik daripada belerang, dan kita dapat meyakini bahwa batu apapun yang akan digunakan kelak di hari kiamat berbeda dengan batu-batu yang ada di dunia sekarang ini.

Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah sembahan-sembahan selain Allah: �Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah umpan jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak akan masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya.(Qs. Al-Anbiyaa�[21]: 98-99)

Al-Jauhar mengatakan, �Segala sesuatu yang digunakan untuk menghidupkan api neraka atau untuk membesarkan apinya adalah bahan bakarnya.� Abu �Ubaidah berkata, �Segala sesuatu yang engkau lemparkan ke dalam neraka akan menjadi bahan bakarnya.� [3]

Referensi: Al-Asyqar, 'Umar Sulaiman (2001). Surga dan Neraka. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya dari Lampu Islam:


Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam
YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam
 

[1] Tafsir ibn Katsir, I, hal. 107
[2] Ibn Rajab, at-Takhwif min an-Naar, hal. 107
[3] Yaqazah Uli al-I�tibar, hal. 61

0 komentar:

Posting Komentar