Jumat, 30 Oktober 2015


Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa jika musuh-musuh Allah diseret ke neraka, maka wajahnya akan berubah menjadi hitam. Mata yang mereka miliki kemudian menjadi biru. Tidak cukup sampai disitu, mulut-mulut mereka juga turut dikunci. Dan ketika hendak sampai ke pintu neraka, mereka diterima oleh malaikat Zabaniyyah (malaikat penjaga neraka). Kala itu keadaan mereka dirantai dan dibelenggu. Sekedar mengingatkan bahwa apabila rantai itu diletakkan di mulut mereka, maka akan tembus hingga sampai ke dubur. Sedangkan tangan kirinya dibelenggu sampai leher, sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke dalam dadanya sampai tembus ke punggung.

Ketika itu seorang kafir akan diikat dengan seekor setan dan ditarik ke neraka. Saat sampai ke sebuah tempat yang telah ditentukan, kemudian pasangan ini dipukuli dengan gada yang terdiri dari besi. Siksaan yang mereka alami ini tidak ada habis-habisnya, dan diulang-ulang sehingga masing-masing dapat merasakan betapa siksaan yang sangat pedih itu layak diterima. Dan karena siksaan yang demikian pedihnya itu terjadi terus-menerus, maka mereka berkeinginan untuk keluar dari neraka. Namun usaha mereka akan sia-sia, karena setiap kali pasangan itu hendak keluar dari siksaan yang tidak terhingga itu, maka Allah mengembalikan mereka ke dalam neraka. Karenanya mereka menjerit sejadi-jadinya menghadapi siksaan itu, dan mereka akan menangis sekuat-kuatnya. Lama-kelamaan air mata mereka pun habis karena terlalu banyak menangis, dan akhirnya yang keluar adalah darah. Para malaikat yang menyiksa pasangan ini pun tidak mengenal belas kasihan, panasnya api neraka dan pukulan-pukulan yang ditimpakan kepada mereka tidak pernah diringankan barang satu kali pun. Mereka menghadapi siksaan yang kekal di neraka dan tidak akan pernah keluar dari sana selama-lamanya. Begitulah siksaan yang ditimpakan kepada orang-orang kafir dan setan-setan mereka. Mereka tinggal dengan hina di dalamnya. Allah berfirman dalam Al-Qur�an:

Adapun bagi orang-orang durhaka, tentulah kancah api neraka tempat tinggalnya. Setiap kali mereka hendak keluar dari sana, dikembalikan lagi kesana. Dikatakan kepada mereka, �Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu dustakan itu.'� (Qs. As-Sajdah: 20)

Untuk memperjelas keterangan ini, Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam memberikan keterangan yang lebih detil dengan sabdanya, �Penghuni neraka itu dimakan oleh api kurang lebih tujuh puluh ribu kali dalam sehari. Setelah seluruh tubuhnya termakan habis oleh api yang sangat panas itu, kembalilah mereka seperti semula dan seterusnya tidak akan pernah mati. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta�ala, �Dan datanglah maut kepadanya dari segala jurusan, tetapi ia tidak akan mati.� (Dalam kitab Misykaatul-Anwar).


Termasuk di antara orang-orang yang kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan berat adalah mereka yang tidak mengeluarkan zakat terhadap anugerah kekayaan yang telah Allah berikan. Padahal harta dan kekayaan yang telah diterimanya merupakan amanah, dan di dalamnya juga ada hak bagi orang-orang yang berkekurangan. Bila zakat ini tidak dinafkahkan sebagaimana mestinya, maka ancaman Allah adalah seluruh hartanya akan dijadikan api sebagai bahan untuk menyiksa dirinya sendiri. Hal ini sebagaimana firman Allah:

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan peraknya dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskannya emas dan perak itu dari dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, �Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.� (Qs. At-Taubah: 34-35)

Sedangkan dalam sebuah riwayat, yakni dari Abu Hurairah radiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam pernah bersabda, �Barangsiapa diberi harta oleh Allah dan tidak mengeluarkan zakatnya, dipanaskanlah harta bendanya dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi, lambung, dan punggungnya di hari kiamat. Jika telah dingin, dipanaskan kembali dalam api neraka setiap harinya.� (al-Hadits)

Demikian pula siksaan yang sangat pedih akan ditimpakan kepada orang-orang yang selama di dunia dengan mudah meninggalkan shalat. Padahal ibadah ini merupakan tiang dan penyangga bagi keislaman seseorang. Bagi mereka akan diganjar dengan neraka sebagaimana firman Allah berikut:

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar? Mereka menjawab, �Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil bersama-sama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan hingga kepada kami datang kematian.� (Qs. Al-Mudatsir: 42-47)

Selama dalam siksa neraka, orang-orang kafir akan diikat lehernya dengan rantai, kemudian dilemparkan ke dalam air yang panas dan dibakar dalam api. Perhatikan firman Allah yang dengan sangat jelas menceritakan kondisi ini:

Pada waktu belenggu dipasang di lehernya lalu mereka diseret ke dalam air panas dan seterusnya dibakar dalam api neraka.� (Qs. Al-Mu�min: 71-72)

Untuk orang-orang kafir, salah satu siksaan yang merupakan balasan terhadap perilaku mereka di dunia adalah disiram dengan air mendidih. Firman Allah:

Diperintahkan kepada penjaga neraka, �Tangkaplah orang-orang yang berdosa itu dan seret ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah ke atas ubun-ubunnya air mendidih tadi sebagai siksaan. Rasakanlah! Karena engkau pernah mengatakan bahwa engkau orang yang perkasa dan mulia.� (Qs. Ad-Dukhan: 47-49)


Demikianlah keterangan yang dapat disampaikan untuk sekedar menggambarkan bagaimana kondisi neraka. Apa yang diilustrasikan dalam keterangan ini adalah hanya sebagian kecil dari keadaan sesungguhnya dari neraka. Karena itulah anjuran tentunya kepada diri pribadi serta para pembaca yang budiman untuk senantiasa mempersiapkan diri selama di dunia ini dengan amal yang baik. Kita juga memohon kepada Allah semoga Dia membimbing kita menjauhi segala perbuatan tercela yang mencelakakan diri sendiri serta manusia yang lain. Dan akibat dari kesalahan kita tentunya menjerumuskan diri sendiri kepada siksa di akhirat kelak. Tidak ada bekal terbaik yang dapat kita persembahkan kepada hidup di dunia kecuali takwa kepada-Nya.

Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam

Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam   
Google + Lampu Islam: Plus.google.com/+LampuIslam 

0 komentar:

Posting Komentar