Senin, 26 Oktober 2015


Abdullah bin Amir mengatakan bahwa jika seseorang terbunuh dalam rangka berperang di jalan Allah (jihad fi sabilillah), maka Allah akan memberikan ampunan terhadap semua dosanya mulai dari tetesan pertama darahnya yang mengalir. Ketika orang tersebut terbunuh di medan perang, dikirimkanlah kain kafan dari surga yang dibawa oleh malaikat. Kemudian ruh orang itu akan dibungkus oleh kain kafan tersebut, lalu dibawa naik oleh malaikat ke atas langit sehingga dia pun sampai di hadapan Allah. Setelah berada di hadapan Allah, ruh itu akan bersujud bersama para malaikat lainnya.

Setelah diampuni dosa-dosanya dan disucikan, lalu diperintahkan agar malaikat membawa arwah itu untuk dibawa berkumpul ke tempat orang-orang lainnya yang juga turut mati syahid. Ruh orang yang baru saja mati syahid tersebut disambut oleh ruh-ruh para syuhada lainnya yang telah lebih dulu ada disana. Setelah bertemu dengan para syuhada lainnya, dia kemudian mendapatkan tempat terbaik di sebuah kebun yang nyaman dan menenangkan hati. Tempat yang dimaksud adalah kebun hijau yang di dalamnya terdapat kubah-kubah dari sutra, yang didalamnya terdapat lembu dan ikan yang bermain-main di sebuah sungai. Pemandangan yang menyenangkan ini membuat hati mereka senang, karena ikan-ikan yang berada di dalam sungai tersebut teramat sehat dan gemuk karena mendapatkan makanan dari surga.


Tidak berhenti sampai disitu, jika senja telah tiba, lembu-lembu itu datang dan menanduk ikan-ikan yang ada. Ikan yang telah ditanduk lembu-lembu tadi kemudian dihidangkan kepada mereka dalam keadaan telah masak dan siap untuk disantap. Dan dari ikan sehat yang telah dimasak dan segar itu kemudian para syuhada memakannya. Karena ikan-ikan tersebut mendapatkan makanan dari buah-buahan surga, maka saat menyantap hewan itu ibarat menikmati saripati kenikmatan surga. Daging ikan itu begitu empuk dan rasanya sangat lezat.

Keajaiban tidak berhenti sampai disitu. Hal ini juga terjadi pada lembu-lembu yang ada disana. Sama seperti apa yang dilakukan oleh lembu-lembu tersebut kepada ikan-ikan, maka para lembu yang makan tanaman-tanaman surgawi tiba-tiba diperlakukan seperti ikan tadi. Secara mengagumkan, ikan-ikan yang ada di sungai tersebut bisa menyembelih lembu-lembu itu dengan menggunakan ekornya. Lalu orang-orang yang mati syahid tersebut akan memakan daging lembu yang telah siap saji tersebut. Memakan lembu itu, sama dengan menikmati sajian surga seutuhnya. Daging lembu itu terasa lezat dan para syuhada itu menikmatinya dengan hati yang riang gembira.

Begitulah kenikmatan yang telah Allah siapkan kepada para syuhada yang dengan ikhlas mengorbankan harta serta jiwa raganya dalam rangka jihad fi sabilillah. Para syuhada ini mendapatkan derajat kemuliaan dan tempat yang istimewa dari Allah subhanahu wa ta�ala. Kenikmatan surgawi akan senantiasa mereka rasakan di taman itu hingga hari kiamat kelak. Mereka mendapatkan kehormatan dan akan dimasukkan ke dalam surga nantinya.

Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam

Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam   
Google + Lampu Islam: Plus.google.com/+LampuIslam 

0 komentar:

Posting Komentar