Rabu, 14 Oktober 2015

  
Dalam hadits Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam disebutkan bahwa tubuh mereka yang suka berbuat maksiat dan orang-orang kafir akan menjadi sangat besar di dalam neraka. Di antara mereka ada yang datang di hadapan Allah subhanahu wa ta�ala dengan kemaksiatan dan dosa dosa besar yang telah mereka lakukan, dan juga ada yang datang ke hadapan Allah karena kezaliman, kejahatan, durhaka kepada kedua orang tua, dan dosa-dosa besar lainnya, serta ada pula mereka yang kafir kepada Allah subhanahu wa ta�ala dan nabi-nabi-Nya.

Pada waktu penghuni neraka masuk ke dalamnya, ukuran badan mereka besar sekali, tetapi bagaimana bentuknya, tidak ada yang bisa memahaminya kecuali Allah sebagai Pencipta mereka. Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam bersabda, �Jarak antara kedua bahu orang kafir yang masuk neraka adalah tiga hari perjalanan seorang penunggang cepat.� [1]

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam bersabda, �Geraham orang kafir itu, atau gigi taring atasnya, sama besarnya dengan bukit Uhud, dan tebal kulitnya sama dengan tiga (hari) perjalanan.� [2]

Zaid ibn Arqam berkata, �Orang yang dimasukkan ke dalam neraka akan menjadi sangat besar, hingga salah satu gerahamnya sebesar Gunung Uhud.� Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, yang mengatakannya berasal dari Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam, tetapi Zaid tidak menyatakan bahwa ia mendengarnya dari Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam. [3]

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam bersabda, �Kulit orang kafir itu 42 hasta tebalnya, gerahamnya sebesar Uhud, sedangkan ruangan yang diperlukannya sama dengan jarak antara Mekkah dan Madinah.� (H.R. Tirmidzi) [4]

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu �alaihi wassalam bersabda, �Geraham orang kafir pada hari kiamat nanti sama besarnya dengan Uhud, dan tebal kulitnya tujuh puluh hasta. Tangannya seperti al-Bayda�, pahanya seperti Warqan, dan luas ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara saya dan ar-Rabdah.� (H.R. al-Hakim dan Ahmad) [5]

Penambahan ukuran badan orang-orang kafir tersebut juga akan menambah azab dan siksaan yang akan mereka terima nanti. Mengenai hadits yang diriwayatkan Muslim perihal ini, an-Nawawi berkata, �Semua ini dimaksudkan untuk memperbesar penderitaan, dan semua ini bisa saja dilakukan Allah subhanahu wa ta�ala. Kita harus mempercayainya, karena Rasulullah sendiri yang menginformasikan hal itu kepada kita.� [6]Ibn Katsir, dalam mengomentari hadits-hadits tersebut, berkata, �(Itu) supaya hukuman dan penderitaan mereka lebih pedih, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta�ala, �... supaya mereka merasakan azab.� [7] [8]



[1] Shahih Muslim, IV, hal. 2190
[2] Ibid., hal. 2189. Dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (IV, hal. 132), hadits tersebut dikatakan berasal dari Muslim, Tirmidzi, al-Hakim, Ibn Majah, dan Ahmad
[3] Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, IV, hal. 131. Al-Albani berkata, �Sanadnya sahih menurut syarat-syarat Muslim.�
[4] Misykat al-Mashabih, III, hal. 103. Penyunting al-Misykat berkata, �Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang mengatakan, �Hadits ini hasan-sahih,� dan saya tegaskan bahwa sanadnya sahih.�
[5] Silsilah al-Ahadtis ash-Shahihah, IV, hal. 94. Al-Albani mengatakan, �Hadits ini asli dan berasal dari al-Hakim dan adz-Dzahabi. Al-Albani sependapat dengan kedua orang tersebut walaupun salah seorang perawinya, yaitu Ibn Ishaq, dhaif. Al-Albani menyebut banyak lagi hadits-hadits lain yang mendukung hadits ini. Al-Bayda� mungkin nama sebuah gunung atau sebuah kota terkenal di Maroko (Casablanca).
[6] Syarh an-Nawawi �ala Muslim, XVII, hal. 186
[7] Qs. An-Nisa�[4]: 56
[8] Ibn Katsir, an-Nihayah, II, hal. 139

0 komentar:

Posting Komentar