Siapa yang tidak kenal dengan Dr. Zakir Naik? (Klik disini untuk melihat biografi Dr. Zakir Naik). Ulama perbandingan agama asal India ini lagi-lagi memukau penonton dengan pengetahuannya yang luar biasa tentang ilmu sains. Pada sebuah video yang diunggah di YouTube oleh channel Lampu Islam (silahkan klik disini untuk menonton video diskusi Dr. Zakir Naik dengan pemuda ateis tersebut), seorang pemuda ateis bernama Rahul menguji kecerdasan Dr. Zakir Naik perihal seseorang yang terlahir dengan kondisi homoseksual. Pemuda ateis ini adalah lulusan teknik sipil dari universitas di Inggris. Dia berpendapat bahwa Islam seharusnya tidak menghukum seseorang yang dilahirkan dengan kondisi homoseksual, karena bukan keinginan orang tersebut untuk menjadi seorang homoseksual. Namun karena Dr. Zakir Naik juga menguasai ilmu sains dan beliau adalah lulusan fakultas kedokteran dari Universitas Maharasthra, beliau berhasil menjawab pertanyaan cerdas yang diajukan oleh Rahul. Berikut ini percakapan antara Dr. Zakir Naik dengan pemuda ateis bernama Rahul tersebut:
Rahul: Baru-baru ini di India, aku membaca di koran bahwa pernikahan sesama jenis dibolehkan di India. Dan di dalam koran tersebut, tertulis bahwa kondisi homoseksual memang sudah bawaan genetik dari orang itu sejak lahir. Jadi orang itu tidak punya pilihan lain. Sementara itu, aku sepenuhnya paham bahwa Islam sepenuhnya melarang homoseksual.
Tapi jika seseorang punya kecendrungan homoseks karena memang sudah bawaan sejak lahir, dan ini bukan pilihannya, kenapa Islam malah menghukumnya?
Dr. Zakir Naik: Aku setuju denganmu. Ini seakan-akan tak masuk akal.
Rahul: Ya, tidak masuk akal. Jadi kenapa Tuhan menciptakan seseorang dalam kondisi seperti itu dan Tuhan menghukumnya karena hal itu juga?
Dr. Zakir Naik: Saudara ini berkata bahwa baru-baru ini di India, homoseksualitas diperbolehkan. Aku koreksi pernyataanmu, bukannya India memperbolehkan, melainkan undang-undang di India menyatakan bahwa homoseksual bukanlah sebuah kejahatan besar dalam konstitusi India. Jadi mereka membuatnya lebih ringan sekarang. Dan ini adalah aturan yang ditegakkan di New Delhi, tapi belum disahkan menjadi hukum.
Selain itu, juga banyak organisasi di India yang menentang homoseksual sehingga ini belum jadi hukum. Homoseksual baru disahkan di Kanada, AS, dan Inggris. Sedangkan di India sendiri belum disahkan. Dan sekarang, ada teori ilmiah yang mengatakan bahwa homoseksualitas bersifat genetik. Dan seperti yang kau katakan, jika homoseksual itu bersifat genetik (bawaan dari lahir), maka kenapa orang yang mengidap homoseksual tersebut yang disalahkan? Kenapa Islam menganggap ini sebagai dosa? Itu adalah pertanyaan yang sangat bagus.
Sebenarnya, teori yang mengatakan bahwa homoseksual bersifat genetik dinyatakan beberapa tahun yang lalu. Akhirnya diketahui bahwa teori ini benar-benar salah. Dan orang yang mengemukakan teori ini ternyata seorang homoseksual. Jadi belum ada bukti ilmiahnya, melainkan baru asumsi. Ilmu sains belum membuktikan bahwa homoseksualitas itu genetik.
Bahkan Quran berfirman dalam surat Al A�raaf[7]:81
�Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.� (Qs. Al-A�raaf[7]: 81)
Ayat di atas membicarakan tentang perilaku homoseksual yang dilakukan kaum Nabi Luth. Di ayat tersebut Allah melarang perbuatan homoseksual. Dan homoseksual juga dilarang dalam Bible, di dalam kisah yang sama yang menceritakan kaum Nabi Luth. Intinya homoseksual benar-benar dilarang. Dan teori yang mengatakan bahwa homoseksual bersifat genetik masih berupa asumsi (masih dugaan). Faktanya, homoseksual tidak bersifat genetik.
Kalau begitu, bagaimana homoseksual bisa terjadi? Jawabannya adalah, ilmu psikologi telah mengungkap fakta bahwa ketika kita melakukan sesuatu terlampau sering, maka kita lama-kelamaan merasa bosan dan tidak lagi senang melakukannya.
Sementara itu, yang Tuhan izinkan adalah hubungan seks (dengan suami/istri) secara normal. Namun apabila kau melakukannya terlalu sering atau melakukan sesuatu yang tidak normal, di saat itulah kau mulai bosan. Pada akhirnya, kau mulai mencoba-coba melakukan sesuatu yang tidak normal dan dilarang agama.
Rahul: Ya, tapi perilaku homoseksual juga ditemukan pada anak-anak, padahal mereka belum menikah (belum berhubungan seks).
Dr. Zakir Naik: Aku akan menjelaskan mengapa hal ini juga terjadi pada anak-anak setelah ini. Jadi sekarang kita bicarakan orang dewasa dulu.
Kembali ke topik. Jadi ketika kau sudah keseringan melakukannya, kau ingin mencoba sesuatu yang baru dan yang lebih lagi. Kau sudah bosan dengan hubungan seks yang normal dan kau tidak lagi merasa senang melakukannya. Saat itulah kau mulai melakukan hal-hal yang tak alami. Jadi perilaku homoseksual ini bukan karena bawaan genetik.
Berkenaan dengan anak-anak. Bagaimana anak-anak bisa melakukan perbuatan homoseksual? Ini bukanlah sifat bawaan sejak lahir. Anak-anak tidak lahir dalam keadaan homoseksual. Hal ini dikarenakan mereka sering menonton film porno. Padahal kita tahu bahwa film porno itu haram. Channel-channel TV sekarang banyak menampilkan adegan vulgar dan pornografi. Ini dikarenakan adegan-adegan seperti itu menjual dan memikat para penonton sehingga mudah meraup keuntungan. Karena mereka terlalu sering menonton TV disertai adegan-adegan seperti itu, lama-lama mereka mulai mencoba-coba melakukannya dan akhirnya mereka menyimpang. Jadi siapa yang salah disini? (Yang salah) adalah channel-channel TV itu dan juga para orangtua yang membolehkan dan tidak mengawasi anak-anaknya. Merekalah yang bertanggung jawab. Selain itu, bagaimana orangtua mendidik dan memperlakukan anak-anak mereka juga mempunyai dampak psikologis terhadap perkembangan anak-anak. Hal-hal inilah yang menjadi faktor terhadap perilaku homoseksual pada anak-anak.
Jadi jangan beranggapan bahwa orang yang baru lahir sudah jadi homoseks, karena faktanya sama sekali tidak begitu. Ini adalah sebuah kesalahpahaman dan tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan itu. Kesimpulannya, ini disebabkan anak-anak keseringan menonton film porno.
YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam
YouTube Channel Lampu Islam: YouTube.com/c/LampuIslam
Page Facebook Lampu Islam: Facebook.com/LampuIslam
Google + Lampu Islam: Plus.google.com/+LampuIslam
0 komentar:
Posting Komentar